Di kelopak Doa

di kelopak doa sebuah puisi rachmat suatan
untuk sebuah harapan Kita hanya bisa berdoa dan menerima konsekuensi harapan dari doa yang kita panjatkan,bukankah sang kahliq telah menciptakan takdir kita jauh sebelum bumi ini diciptakan,bukankah penciptaan kita sebagai manusia kita diciptakan untuk menelusuri takdir yang telah digariskan-begitu pula dirimu sebagai turunan Hawa dan diriku turunan dari Adam yang diciptakan untuk saling melengkapi-Kekasihku Mida dalam doa aku belajar menghimpun kekeuatan untuk kucampurkan dalam adonan ketegaran akan sebuah konsekuensi dari harapan pada doa yang mengalir di hilir sungai jiwa yang belum kutemui Muaranya ...

"Di kelopak Doa"-Episode Maida

dan telah kujelajahi puncak-puncak tertinggi dalam kata menuju perenungan di ruang-ruang yang diam

Maida,hampir pagi dengan dedaunan yang masih kuyup, ditempat ini hanya ada gambarmu dan deretan kata pada kertas yang entah akan menjadi apa-hanya doa dan campur tangan tuhan menjadi harapan yang yang seakan tak bermuara,..

Halaman Selanjutnya
« Prev Post
Halaman Sebelumnya
Next Post »
Thanks for your comment