PUISI DAN JENISNYA




ilustrasi by @joseprezdafila
Puisi, Sastra Kebebasan Puisi atau syair merupakan bentuk karya sastra yang memiliki nilai estetika sangat tinggi dibanding jenis karya sastra lainnya. Kerumitan kata dan rangkaian perumpamaan-perumpamaan yang ada pada sebuah puisi menjadi salah satu sebab buku-buku berisi kumpulan Macam-Macam Puisi jarang diminati oleh kalangan umum.Berbeda dengan cerpen, popularitas sebuahbuku kumpulan puisi berada sedikit di bawah buku-buku kumpulan cerpen maupun novel.Padahal tanpa sadar, dan sebenarnya juga seorang penyair yang bisa menulis puisi. Cobalah lihat status facebook Anda, biasanya Anda akan lancar-lancar saja menulis aneka goresan kata-kata yang terlahir dari perasaan Anda bukan? Juga saat menjelang perayaan hari raya, bulan Ramadhan dan sebagainya.Tanpa disadari akan bermunculan penyair-penyair dadakan yang siap meramaikan layanansms di ponsel Anda. Itulah macam-macam puisi yang tanpa sadar telah mampu Anda ciptakan.Puisi merupakan karya sastra yang menyediakan ruang kebebasan bagipenulisnya. Dalampuisi Anda tak perlu takut dengan istilah-istilah atau kata-kata yang melanggar EYD.Fokus utama dari penyajian bahasa adalah niai keindahan dari kata-katanya.Pesan juga memiliki muatan penting pada sebuah karya puisi, sebab keindahan saja tanpa disisipi pesan rasanya akan memunculkan kemubaziran nilai-nilai estetika. Tak ada yang membekas di pikiran,sebuah pesan merupakan pengawetrasa sebuahkarya sastra.Aneka Macam Puisi Ada banyak macam-macam puisi yang bisa ditemukan di banyak buku-bukukumpulan puisi maupun media-media yang memuat kolom sastra. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut;
 1. Puisi Sufi Puisi sufi sering juga disebut sebagai puisi religi. Puisi di sini dipakai oleh para aktivis dakwah untuk menyampaikan ajakan nilai-nilai kebenaran, di samping sebagai ungkapan rasa cinta dan kesyukuran dari seorang penulis terhadap Tuhan.Puisi sufi mengandung nilai-nilai ketuhanan yang tersirat maupun tersurat melalui keindahan estetika gaya bahasa. Di dalam ideologi sastra inilah yang dikatakan ideologi profetik, yaknisastra yang sarat dengan nilai-nilai religius. Yang paling penting dari sebuah puisi sufi adalah pesan yang terkandung dalam puisi tersebut.Bukan berarti lantas mengabaikan nilai estetikabahasa, puisi sufi dituntut untuk dapat cerdas mengakumulasi dua hal tadi, pesan dan nilai estetika. Penyair-penyair yang cukup tersohor dengan karya-karya puisi sufi diantaranya; Abdul Hadi WM, Ahmadun Yosi Herfanda dan sebagainya.
 2. Puisi Kritik Sosial Puisi dengan tema-tema kritik sosial terhadap permasalahan aktual menjadi cukup fenomenal dan berbekas di hati publik. Terlebih jika si penyair menyoroti masalah-masalah politik negeri.Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada saat berkampanye dahulu sempat dibuat gerah oleh lawan politiknya yang memilih puisi sebagai cara untuk melawan rival politik.Sastrawan kondang Taufik Ismail melalui sajaknya yang cukup terkenal ‘Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia’ memberikan kritik yangcukup pedas pada pemerintahan Indonesia pada tahun 1998 saat reformasi meletus. Taufik terkenal dengan puisi-puisi heroiknya yang banyak menginspirasi generasi muda untuk terus cinta dan membangkitkan negerinya dari keterpurukan.
 3. Puisi Romantik Di antara aneka macam-macam puisi, puisi jenis romantiklah sepertinya yang hampir banyak diminati oleh kalangan umum.Temacinta menjadi tema utama pengolahan puisi-puisi romantik.Hanya yang perlu diperhatikan di sini adalah batasan antara nilai estetika dan kreativitas dengan hal-hal yang bersifat vulgar, mengarah kepada pencitraan pornografi di dalam karya sastra.Meskipun demikian, puisi romantik memiliki ruang peminat yang cukup luas. Di samping mudah dibuat,tema cinta memang menjadi tema awet yang selalu banyak dirasakan orang. Hanya saja agar tidak terkesan basi, seorang penyair harus mampu menghadirkan tema-tema segar dalam syair romantik yang ditulisnya.

-dari berbagai sumber
-ilustrasi by @joseprezdafila
Halaman Selanjutnya
« Prev Post
Halaman Sebelumnya
Next Post »
Thanks for your comment