Kumpulan Puisi Rachmat Suatan bagian ketiga

PENTAS DI BALIK MATAHARI

Tarian,nyanyian,sajak kasih
Menyapa dari balik matahari
Kabarkan cerita tentang damai
Sebait harapan menyapa senja

Resah mengalir seperti air
Munajat terbang dalam keraguan
Tentang kesedihan dan harapan
Tafakur bersama belaian malam

Tarian,nyanyian di balik matahari
Tuturkan kisah bara semangat hidup
Takkan pernah hilang nuansa diujung senja
Walau air mata dan darahpun tumpah
Di atas tanah pertiwi tercinta
Walau duka luka takkan berhenti
Kita tetap satu saudaraku.

HANYA UNTUK BEBERAPA HARI.

Alunan alas subuh dari deru ombak
Mengajak untuk menikmati subuh di peraduan yang dingin
Hanya untuk beberapa hari
Aku akan pulang lagi

Bersandar di dinding lamunan
Melihat kawan yang masih dibuai mimpi lewatkan malam dengan lelah

Menghisap asap kejenuhan
Menggoreskan tinta di kanvas malam
Mereguk hangatnya kebersamaan
Hingga aku terus bertanya pada diri sendiri.

ENGKAU DAN ANGANKU.

Engkau membunuh sepiku dalam kesendirian
Raut wajahmu menyentuhku bersama embun malam
Naluri beradu waktu pada lingkar sepi
Impianku menjelma rindu pada sepasang bola matamu

Engkau merajai malamku di peraduan hitamku
Namamu menetes seperti embun di atas kertasku
Rona pesonamu membawaku kecakrawala angan
Ikrar asmaraku terucap bersama halimun penantian

Walau hanya sesaat
Ingin kusapa bulan
Ingin kubelai bintang dan bercengkrama di langitnya
Ingin kugenggam matahari dengan syairku
ternyata waktu masih menyudutkanku

02.00.hw190610.

Ah AKU MENUMBUHKAN RASA ITU

Hanya bias sinar dari harapan dalam penantian hati
Asaku menghampa dalam keremangan hatimu
Engkau meretas sepiku dari bola matamu yang berwarna coklat
Rasaku mengalir di sungai inspirasi akan kesederhanaanmu
Aku tenggelam bersama rona pesona kembang di wajahmu
Nuansamu menggoda mengajakku bermain di taman kata
Ilustrasi tentangmu beradu warna dalam sketsa yang kubuat bersamamu

Ini tentang sebuah rasa yang mekar di taman bunga
Ini tentang kisah dari kasih yang murung tergilas waktu
Nuansa yang semakin indah dengan warna yang terang dari bunga hati

Figura tentangmu menghias di dinding sajakku saat senyummu melesat
Imaji yang menjelma kasih menelusup bersama cahaya matahari
Terpakunya penyair cinta pada dinding waktu yang mengisahkan cinta
Rona pesona yang membingkai syair pada malam yang hening
Inilah sajak kasih untuk yang terkasih dari yang terkisah
Aura merah jambu memancar dari gerakmu
Nirwana menjadi tujuan dari setiap rangkaian kata
Ingin menjadi kata pengantar lelap pada malam hingga matahari menyapa kembali

Andai ada kata yang lebih indah maka itu yang akan kutulis untukmu
Namamu semakin menumpuk dalam setiap goresan tinta pada kisahku
Dari sebuah simponi aku termenung di bawah mentari merasakan damai alam
Indahnya hati dari segelas kopi yang tersaji untukku
Kau menjadi rasa dari kelembutan malam pada kesendirian waktu
Aku selalu menemukan senyummu bersama senja

Fajar kujadikan pelipur rindu saat kerinduan menari indah
Air matamu kujadikan sketsa pada kanvas kesendirian
Jiwaku terbang bersama nyanyian kasih dari lembah sunyi
Aku ingin waktu terus berputar dan abadi dalam sajak bersamamu
Rahasia itu akan tetap tersimpan dalam sajak dan kebisuan kata.

DI ANTARA RUANG IMAJIKU

Indah nuansamu menghias dalam setiap doaku
Namamu seperti embun membasahi sukma pada awal mimpi
Dahaga kesendirian tak lagi terasa kala senyummu merona di waktuku
Asmaraku padamu seperti edelweis di padang rindu
Rona pesonamu mengantarkanku pada gugusan kata di atas kertas warna merah jambu
Tentangmu adalah anugerah yang ingin kuakhiri dengan ikatan pernikahan
Ingatkan aku bila kelak ada perpisahan tentang pesona asmara tentangmu yang mampu menundukkan angkuhku

Rintangan kusanggupkan untuk memelukmu dalam kehalalan
Aku harus mengakui tentangmu yang menghiasi waktuku
Hanya kata dalam syair yang mampu kutuliskan kala memandangmu
Meminangmu pada altar kesucian menjadi inginku dalam setiap sujudku
Asa tentangmu ingin kusempurnakan dengan ikrar suci
Tentangmu aku menulis syair romantis yang kuselipkan diantara ruang imajiku

0804012.20:48.

SALAM KEMERDEKAAN UNTUK INDONESIA

Indonesia
Dalam kebisuan yang elok dari kibar bendera dan kepak sayap garuda
Pada keelokan panorama nusantara yang kadang bias oleh keserakahan
Diantara cerita juang tentang duka luka haru biru
Kebanggaanku padamu terayun ayun di awang awang mencari titik kemerdekaan yang sebenarnya

Indonesia
Sebagai anak negeri dari sisi kebangsaan dan kebinekaan
Aku bangga menyebut namamu
Sebagai bagian dari abdi anak bangsa
Setengah penghormatanku untuk pelaksana negara ini
Karena Tegak penghormatanku hanya untukmu
Karena engkau menjadi Indonesia dari kurang lebih tiga ratus lima puluh tahun penantian

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Tanah tumpah darahku
Tanah perburuan makna kemerdekaan bagi para pencari dan penikmat kemerdekaan

Salam kemerdekaan untukmu negaraku
Enam puluh tujuh tahun engkau dalam kata merdeka.

KARENA MALAM

Malam
Mereka menjuluki aku anak malam
Mereka pula yang mengatakan kawanku adalah malam

Ah
Kubiarkan saja mereka berkata tentang itu
Malam
Aku rasa malamlah dimana segala gundah kelana tumpah bersama harapan
Aku yakin kalau bukan aku saja yang ada bersama malam
Ah
Mereka mencecariku dengan berbagai pertanyaan
Dalam lagu
Dalam sajak
Kenapa harus malam
Mungkin karena malam.

KARENA INILAH KASIHKU KEKEKASIH

Kita lalui serangkaian kisah di jalur hitam,putih,biru Dan merah sembari merangkai harapan demi harapan.
Kukecupkan kerinduan pada nafas dan rupa kasih kekasih.

Dari semua perjalananku.
Kuharap dalam doa berhenti pada dirimu yang telah memberikan arti sebuah kesetiaan yang menahun.

Kasihku kekasih
Kau menjadi sebuah episode yang membawaku kembali sadar bahwa setiap perjalanan harus ada titik perhentian yang dititik itulah hakikat perjalanan yang kita tempuh menjadi sebuah pencapaian kasih Dari cinta.

Waktu yang mewabah dalam hidupku menjadikanku seorang yang mencoba tetap mengumpulkan keberanian untuk merengkuhmu dalam sebuah kisah yang selalu kulampirkan dalam munajadku.

Tuhan
Sudilah kau merangkul setiap munajad kasih yang kuucapkan padamu walau kadang diri ini larut di lembah nista Dan lupa menyempurnakan cintaku padamu.

jalur trans Sulawesi tomoni 10:50.281213.
ilustrasi from:pexels.com





Halaman Selanjutnya
« Prev Post
Halaman Sebelumnya
Next Post »
Thanks for your comment