Cara memanfaatkan Air Hujan dengan Sumur Resapan


picture by 2.bp.blogspot.com
Kelangsungan penyediaan air bersih hanya dapat dipertahankan jika terjadi keseimbangan ekologi dijaga dan ditata dengan baik. Bukan hanya kondisi di daerah tangkapan hujan bagian hulu yang dijaga ekologinya sebagai daerah penyangga bagi kelangsungan air dari sumber mata air dan sungai yang mengalir diperkotaan, tetapi daerah hilir sendiri juga harus dijaga pula kelangsungan sumber air tanah.

Keseimbangan kandungan air tanah hanya bisa dijaga apabila kawasan terbuka cukup tersedia dan daerah resapan dilindungi dari kemungkinan rusak, sedangkan untuk menguatkan fungsi tangkapan hujan pemilihan jenis-jenis tanaman juga ikut menentukan peranannya dalam melestarikan alam terutama dalam kaitannya untuk menyelamatkan sumber daya air.

Idealnya sebuah kota mempunyai ruang terbuka hijau sekitar 40% dari seluruh luas wilayah . Bila ditinjau dari segi hidrologis, ruang terbuka hijau sangat penting untuk menunjang peresapan air hujan kedalam tanah. Dengan cara ini diharapkan suplesi air tanah khususnya air tanah dangkal oleh air hujan semakin bertambah, sehingga kekurangan akan air dapat dihindari. Dengan jalan inipun sekaligus dapat mengurangi penyusupan air laut apabila suplesi air hujan ke dalam tanah seimbang dengan eksploitasi air tanah tersebut.Namun bagi kota-kota besar di Indonesia untuk memperluas areal resapan hujan dengan memperluas ruang terbuka hijau sangat sulit . Hal ini disebabkan karena tata guna lahan yang berubah-ubah. Ada kecenderungan cepat berkurangnya areal terbuka ini karena adanya fasilitas umum , industri, perubahan dan lain-lain. Salah satu cara mengggantikan daerah resapan air tersebut adalah pembuatan resapan buatan dengan pembuatan sumur-sumur resapan disetiap rumah tangga atau bangunan tempat tinggal . Krisis air di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, semakin nyata. Sebab itu, menyelamatkan air bukanlah upaya yang mengada-ada, dan bisa dimulai sejak di pekarangan rumah kita sendiri. Salah satu cara penyelamatan air secara sederhana adalah dengan membuat sumur-sumur resapan (peresap) air hujan.

Prinsip sumur resapan berfungsi sebagai daerah resapan hujan dari permukaan tanah yang tertutup bangunan dan tanah yang tertutup beton seta jalan aspal. Sumur resapan tersebut tersebut berbentuk silinder maupun persegi empat sebagai penampungan air hujan yang jatuh dari atap rumah .

Penampungan air yang berasal dari atap rumah ini bertujuan untuk mencegah agar tidak terjadi kontaminasi dengan kotoran atau bahan pencemar lainnya dipermukaan tanah.

Pembuatan sumur resapan sangat bermanfaat antara lain adalah :

· Salah satu usaha konservasi dan pengatur dari aliran permukaan ,

· Mencegah terjadinya genangan air, sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya banjir dan erosi

· Sebagai penyuplai kuantitas air tanah,

· Menaikan permukaan air tanah

· Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah

· Salah satu pencegahan terjadinya intrusi air laut

· Mencegah penurunan atau amblasan lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan

· Salah satu usaha penyediaan air pada musim kemarau

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan, persyaratan umum yang harus dipenuhi adalah :

    Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam, atau labil.
    Sumur resapan juga dijauhkan dari tempat penimbunan sampah, jauh dari “septic tank” (minimum 5 meter diukur dari tepi), dan berjarak minimum

1 meter dari fondasi bangunan.
    Bentuk sumur itu sendiri boleh bundar atau persegi empat, sesuai selera.
    kedalaman air tanah minimum 1,50 meter pada musim hujan.
    Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal 2 meter di bawah permukaan air tanah.

Air yang jatuh dari atas atap rumah dialirkan melalui saluran, selanjutnya air hujan tersebut dialirkan dan dimasukkan ke dalam sumur resapan .

Setelah sumur resapan tersebut sampai jernih atau kapisitas penampungan sudah terlampaui , maka air yang berlebih tersebut dapat dialirkan melalui selokan. Sumur resapan terbuat dari beton a/semen, dapat pula digali biasa dimana didalamnya diisi dengan koral atau batu bercampur pasir . Sedangkan bagian atasnya bagian atasnya dilapisi dengan ijuk yang berfungsi sebagai penyaring benda-benda yang mungkin masuk dalah sumur resapan . Menurut Didik Taryana ( 1989), fungsi koral dan pasir sebagai usaha mencegah terjadinya erosi/longsoran . Adapun volume volume dan kapasitas penampungan dari sumur resapan tersebut tergantung pada beberapa hal antara lain :

· Intensitas curah hujan pada daerah –masing-masing

· Kapasitas infiltrasi (penyerapan air oleh tanah) dan perkolasi

· Ukuran luas atap rumah dan bangunan


@kompasiana
Halaman Selanjutnya
« Prev Post
Halaman Sebelumnya
Next Post »
Thanks for your comment